Manajemen Proyek


Manajemen Proyek dalam Pengembangan Sistem
Informasi dan Penggunaan
DISUSUN OLEH:
Kadek Indra Bayu Mahottama  ( 1705552004 )
Made Alam Kamajana   ( 1705552023 )
Gerald Yosua   ( 1705552025 )
I Made Ekananda Govinda  ( 1705552029 )

 TEKNOLOGI INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
2018




Latar Belakang
BAB I
PENDAHULUAN
 Di era saat ini, perkembangan teknologi yang sangat pesat seiring berjalannya
waktu dari tahun ke tahun teknologi terus berkembang dan semakin canggih. Sehingga
seluruh kegiatan pun tak luput dari penggunaan teknologi tersebut. Informasi
merupakan hal yang sangat penting dan dibutuhkan dalam melakukan pekerjaan mau
pun menjalankan kegiatan. Mengakibatkan informasi sangat berpengaruh dalam aspek
kehidupan,
 Teknologi informasi menjadi sangat vital dan penunjang bagi sebuah instansi
atau perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil. Dengan adanya informasi
diharapkan dapat mempermudah suatu pekerjaan dan tujuan agar dapat tercapai secara
baik dan maksimal. Untuk dapat menyediakan informasi data yang lengkap dan dapat
mengakses data, informasi dengan cepat, efisien, dan tentunya secara akurat. Ketepatan
dalam mendapat sebuah informasi harus didukung oleh adanya sistem informasi
manajemen yang berbasis komputer, yang dapat memudahkan dalam mengumpulkan,
mengolah, dan menyimpan data perusahaan.
 Dengan ini kita dapat melihat bahwa banyaknya perusahaan maupun instansi
sangat membutuhkan bantuan teknologi informasi dalam setiap pekerjaan atau pun
kegiatan. Karena dengan teknologi tersebut setiap perusahaan maupun instansi dapat
melakukan segalau sesuatu secara cepat tepat, efektif, dan efisien.
 Untuk mencapai sebuah tujuan, tentunya bukanlah hal yang mudah bagi setiap
instansi atau pun perusahaan. Agar tujuan tersebut dapat tercapai, dibutuhkan
manajemen proyek sistem informasi. Untuk proses pengelolaan proyek yang meliputi
perencanaan, pengorganisasian yang dimiliki untuk mewujudkan tujuan yang ingin
dicapai, dengan mempertimbangkan beberapa faktor. Dibutuhkan keterintegrasian data
proyek untuk memperlancar dan mempermudah pengolahan data, kurangnya integrasi
data proyek dapat menyebabkan kesulitan dalam mengakses dan mengelola data, hal
ini mengakibatkan kurang efektifnya proses pengolahan data yang dilakukan dan dapat
mengakibatkan gagalnya sebuah instansi atau pun perusahaan dalam mencapai tujuan.
Oleh karena itu dengan adanya sistem informasi manajemen proyek dapat membantu
setiap instansi dan perusahaan dalam mencapai tujuan yang ingin dicapai.

RUMUSAN MASALAH
1. Apakah yang dimaksud dengan manajemen proyek system informasi?
2.  Apa sajakah metode-metode yang bisa digunakan untuk memilih dan
mengevaluasi proyek-  proyek pengembangan sistem informasi?
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Manajemen Proyek Sistem Informasi?
4. Apa saja analisis sebuah sistem proyek manajemen informasi dapat berjalan
dengan baik dan mudah dimegerti?
5. Jelaskan konsep manajemen proyek sistem informasi yang baik dan benar 

TUJUAN
1. Menjelaskan pengertian dari proyek, manajemen, dan manajemen proyek system
informasi
2. Menjelaskan metode-metode yang yang bisa digunakan untuk memilih dan
mengevaluasi proyek-proyek pengembangan system informasi
3. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi manajemen proyek sistem
informasi
4.  Menjelaskan analisis sebuah proyek manajemen informasi dapat berjalan dengan
baik dan mudah dimengerti
5.  Menjelaskan konsep manajemen proyek sistem informasi yang baik dan benar



















BAB II
PENDAHULUAN
Pengertian Manajemen Proyek Sistem Informasi

Sebelum mengetahui pengertian dari manajemen system informasi, ada baik
nya terlebih dahulu membahas tentang proyek dan manajemen proyek. Proyek suatu
rangkaian pekerjaan yang diadakan dalam waktu tertentu sesuai dengan perencanaan
dan memiliki tujuan khusus. Proyek berbeda dengan pekerjaan karena proyek bersifat
khusus dan pengerjaannya tidak rutin sehingga memerlukan pengelolaan manajemen
yang extra. Proyek juga sangat bergantung dengan manajemen karena proyek yang
dikerjakan dengan manajemen yang tidak baik akan berakibat fatal dan menjadi proyek
gagal. Sumber utama kegagalan proyek terletak pada manajemen misalnya manajemen
kebutuhan yang tidak sesuai dan manajemen pengelolaan dana yang tidak baik
menyebabkan suatu proyek mengalami kegagalan. Sebaliknya proyek dengan
manajemen yang baik akan membuat suatu proyek yang sudah direncanakan akan
sukses. Jadi apa itu manajemen?
 Manajemen adalah proses terpadu dimana individu-individu sebagai bagian
dari organisasi yang dilibatkan untuk merencanakan, mengorganisasikan, menjalankan
dan mengendalikan aktifitas-aktifitas sesuai dengan tujuan yang sudah ditetapkan.
Agar proses manajemen berjalan lancar, diperlukan sistem serta struktur organisasi
yang solid. Pada organisasi tersebut, seluruh aktifitasnya haruslah berorientasi pada
pencapaian sasaran. Organisasi tersebut berfungsi sebagai wadah untuk menuangkan
konsep, ide-ide manajemen. Jadi dapat dikatakan bahwa manajemen merupakan suatu
rangkaian tanggung jawab yang berhubungan erat satu sama lainnya. Manajemen
merukan factor penting keberhasilan suatu proyek. Manajemen juga memiliki beberapa
fungsi. Pertama fungsi perencanaan atau planning function merupakan fungsi
manajemen yang mencakup upaya untuk menentukan sasaran untuk tujuan organisasi,
strategi yang digunakan untuk mencapai sasaran tersebut dan rencana – rencana untuk
mencapai kegiatan nyata sebagai penjabaran strategi untuk mencapai tujuan organisasi.
Kedua fungsi pengorganisasian atau organization function merupakan fungsi
manajemen yang mencakup upaya penyusunan dan penataan struktur organisasi
sebagai kerangka kerja sama antara anggota organisasi untuk mencapai tujuan
organisasi yang telah ditentukan. Ketiga adalah fungsi pimpinan atau leading function
merupakan fungsi manajemen yang menyangkut upaya untuk mempengaruhi,
mengerahkan, mengkoordinasi, mengarahkan dan memotivasi para anggota organisasi
agar masin g- masing menjalankan tugas dan tanggung jawabya secara efektif dan
efisien. Keempat adalah fungsi pengendalian atau controlling function merupakan
fungsi manajemen yang menyangkut upaya untuk menjamin dan memastikan agar
pelaksanaan rencana dan hasil – hasil yang dicapai betul – betul sesuai dengan apa yang
sudah direncanakan untuk mencegah terjadinya penyimpangan. Dalam manajemen
orang yang sangat berperan tentunya adalah seorang manajer. Manajer adalah seorang
anggota yang memiliki otoritas resmi untuk member tahu orang – orang lain mengenai
apa yang harus dikerjakan dan bagaimana cara mengerjakan dan apa hasik dari
pekerjaan tersebut. 
Keterampilan manajemen dibedakan menjadi 5 jenis, agar dapat dilaksanakan dengan
baik. Pertama adalah keterampilan teknis, keterampilan ini merupakan keterampilan
dalam menggunakan teknik – teknik dan berbagai prosedur yang bersifat teknis yang
bertugas dalam pekerjaan teknis dalam rangka mencapai tujuan organisasi yang sudah
ditentukan. Keterampilan ini diperlukan oleh manajer lini pertama untuk dapat
mengawasi dan mengkoordinasi anak buah. Kedua adalah keterampilan hubungan
manusia, keterampilan ini untuk memahami watak dan bekerja sama dengan orang lain,
keterampilan ini diperlukan oleh manajer madya karena manajer madya banyak
berhubungan dengan atasan, bawahan serta orang lain. Yang ketiga adalah
keterampilan konseptual, keterampilan ini digunakan untuk berpikir dan bertindak
secara konsepsionil termasuk didalamnya kemampuan untuk melihat hubungan antara
bagian satu dengan bagian yang lain serta memahami hubungan satu dengan yang lain
sehingga dalam mengambil keputusan sudah didasari oleh bagian – bagian organisasi,
keterampilan ini dibutuhkan oleh manajer puncak. Yang keempat adalah keterampilan
mengambil keputusan yang tepat, keterampilan ini digunakan agar dapat memecahkan
masalah yang ada dan untuk mengambil keputusan yang tepat dan valid, keterampilan
ini dibutuhkan oleh semua tingkatan manajer. Yang kelima adalah keterampilan dalam
mengolah waktu, keterampilan ini digunakan agar dapat mengelola waktu secara
efesien agar dapat memanfaatkan waktu secara maximal. 
Jadi manajemen proyek system informasi adalah proses pengelolaan proyek yang
meliputi perencanaan, pengorganisasian, manajemen dan pengaturan tugas-tugas serta
sumber daya yang dimiliki untuk mewujudkan tujuan yang sudah ditetapkan dengan
mempertimbangkan faktor-faktor tertentu terutama waktu dan biaya. 
Proses manajemen proyek system informasi adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan dan penyusunan jadwal 
 Adalah langkah paling penting karena pada tahap ini ditentukan tuga-tugas dan
durasinya
2. Pengelolaan perubahan
 Selama melaksanakan proyek, seringkali diperlukan penyesuaian antara rencana
dengan kenyataan yang ada
3. Publikasi informasi proyek
 Langkah akhir dari manajemen proyek yaitu mempublikasikan informasi proyek yang
sedang berjalan maupun sudah rampung
Setelah prosesnya, strategi yang digunakan dalam manajemen proyek adalah 
1. Pemilihan tugas-tugas menjadi unit-unit kecil yang mudah dikelola
dengan mempertimbangkan efisiensinya
2. Penjadwalan pelaksanaan tugas seoptimal mungkin dengan
mempertimbangkan sumber daya yang ada
3.   Penelusuran pengerjaan dengan pengukuran kemajuan

Contoh manajemen proyek diantaranya adalah: membangun sebuah stadion sepak bola,
megelola penelitian berskala besar, melaksanakan pembedahan transplantasi organ
tubuh, memasang lintas produksi, atau berjuang mendapatkan ijazah strata satu di suatu
perguruan tinggi.

Konsep Manajemen Proyek:
Manajemen proyek sistem informasi ditekankan pada tiga faktor, yaitu: manusia,
masalah dan proses. Dalam pekerjaan sistem informasi faktor manusia sangat berperan
penting dalam suksesnya manajemen proyek. Pentingnya faktor manusia dinyatakan
dalam model kematangan kemampuan manajement manusia (a people management
capability maturity model/ PM-CMM) yang berfungsi untuk meningkatkan kesiapan
organisasi perangkat lunak (sistem informasi) dalam menyelesaikan masalah dengan
melakukan kegiatan menerima, memilih, kinerja manajemen, pelatihan, kompensasi,
pengembangan karier, organisasi dan rancangan kerja serta pengembangan tim.

Metode Manajemen Proyek Sistem Informasi
Pengembangan bisnis memerlukan rencana pengembangan sistem informasi
yang mencakup deskripsi dan penjelasan mengenai bagaimana teknologi informasi
mendukung pencapaian tujuan bisnis suatu perusahan. Pengembangan sistem
informasi juga harus memiliki rencana yang menyatakan secara jelas atau benar semua
aplikasi sistem informasi dan komponen-komponen infrastruktur teknologi informasi
yang direncanakan. Setiap perusahaan sebaiknya memiliki struktur manajemen untuk
memastikan proyek pengembangan sistem berjalan sesuai kebutuhan yang di perlukan
dalam menjalankan perusahaan. Beberapa metode tersebut digunakan untuk
mengidentifikasi dan mengevaluasi proyek pengembangan sistem informasi adalah:
1. Indikator kinerja kunci (key performance indicators)
2. Analisis portofolio (portfolio analysis) 
3. Pengukuran pembandingan (scoring) 

Untuk mengevaluasi apakah suatu proyek pengembangan sistem informasi
merupakan investasi yang bagus, apa manfaat dalam bisnis dan biaya proyek
pengembangan sistem informasi itu penting untuk diperhitungkan. Manfaat-manfaat
proyek pengembangan sistem informasi biasanya dapat dirasakan sedangkan manfaatmanfaat

tak berwujud atau yang tidak bisa dirasakan mungkin akan memberikan
manfaat yang bisa diukur di masa depan. Proyek yang manfaatnya tampak lebih besar
daripada biayanya harus dianalisis menggunakan metode-metode penganggaran modal
untuk memastikan proyek pengembangan sistem informasi memberikan imbal hasil
investasi yang baik bagi perusahaan. Pelaksana proyek diharapkan dapat
mempertimbangkan pengambilan keputusan pada setiap tindakan manajemen proyek,
sehingga keputusan dicapai dengan hasil maksimum, diterima dan memuaskan semua
pihak yang terkait, serta mampu memberikan perubahan positif pada user baik sebagai
pribadi maupun lingkungan masyarakat 

Faktor-faktor yang mempengaruhi Manajemen Proyek Sistem Informasi

1. Siklus Hidup Proyek Sistem Informasi
Umumnya, proyek bersifat unik dan mengandung derajat ketidakpastian yang
tinggi, maka suatu proyek biasanya dibagi ke dalam beberapa fase agar dapat dilakukan
kontrol yang lebih baik oleh manajemen tiap-tiap akhir suatu fase dalam proyek
ditandai dengan adanya deliverables (objek) yang dapat diukur kualitas dan
kuantitasnya. Siklus hidup proyek mendefinisikan suatu awal dan akhir dari proyek
sehingga urutan kegiatan dari proyek dapat terlihat dengan jelas dan teratur. 
2. Pemangku Kepentingan
Pengertian pemangju kepentingan adalah individu atau organisasi yang secara
aktif terlibat di dalam suatu proyek atau kepentingan seseorang yang akan terpengaruh
baik secara positif ataupun negatif sebagai akibat dari eksekusi suatu proyek ataupun
selesainya suatu proyek. Tim Manajemen proyek harus mengidentifikasi pemangku
kepentingan untuk mengetahui apa saja kebutuhan dan harapan mereka terhadap suatu
proyek yang apabila dipenuhi dapat berpengaruh terhadap suksesnya suatu proyek.
Pemangku kepentingan dari setiap proyek dapat meliputi:
a. Manajer Proyek, adalah orang yang bertanggung jawab melaksanakan proyek
b. Pelanggan, orang yang akan menggunakan produk tersebut
c. Organisasi pelaksana, yaitu karyawan kebanyakan yang terlibat langsung dalam
melaksanakan proyek tersebut
d. Sponsor, orang atau grup di dalam organisasi pelaksana yang menyediakan
kebutuhan dana untuk pelaksanaan proyek

3. Struktur Organisasi
Suatu proyek merupakan bagian dari suatu organisasi yang lebih besar. Struktur
organisasi dari suatu perusahaan sangat berpengaruh terhadap kelangsungan suatu
proyek, karena tugas dan tanggung jawab dari anggota proyek dalam struktur
organisasi yang berbeda adalah tidak sama. Saat ini terdapat beberapa tipe struktur
organisasi yang diterapkan dalam perusahaan, diantaranya adalah:


a. Struktur Organisasi Fungsional
Dalam struktur ini tiap bagian dipimpin oleh manager fungsional yang membawahi
beberapa staf. Suatu proyek biasanya diketuai oleh seorang manager fungsional yang
anggotanya dapat diambil dari staf manager fungsional lainnya
Berikut adalah beberapa penjelasan tentang organisasi ini:
• Fokus pada pembagian tugas berdasarkan fungsi bagiannya masing-masing
• Komunikasinya menggunakan Komunisai bawah-atas sehingga kontrol atasan
terhadap bawahan lebih mudah, sederhana, dan tidak berulang-ulang
• Masing-masing bagian cenderung hanya fokus pada bidang kerja masingmasing
dan
komunikasi
antar
bagian
cenderung
kurang
terbuka

• Pergerakan dan komunikasi tiap-tiap bagian masih tersekat-sekat
• Biasanya ditemukan pada organisasi-organisasi yang memproduksi barang

b. Struktur Organisasi Matriks
Dalam struktur matriksi tiap bagian dipimpin oleh manager fungsional yang
membawahi beberapa staf. Suatu proyek biasanya terdiri dari staf-staf dari beberapa
manager fungsional yang berbeda dan dipimpin oleh salah seorang staff tersebut.
Berikut adalah beberapa penjelasan tentang organisasi ini:
• Terdapat pembagian berdasarkan proyek/kegiatan yang sedang dijalankan
• Namun tetap menggunakan SDM dari tiap divisi yang kesemuanya secara
bersama-sama menangani semua proyek
• Pemanfaatan SDM-nya efisien karena anggota mempunyai pekerjaan yang
tetap walau proyek telah selesai
• Komunikasi dan sharing antar divisi lebih baik dibandingkan dengan tipe
fungsional
• Ada keterlibatan pemnagku kepentingan yang kuat
• Pembagian SDM harus jelas untuk setiap proyeknya, jangan sampai terjadi
“rebutan SDM”
• Setiap anggota berkecimpung di setiap proyek yang ada, sehingga komunikasi
mereka terhadap setiap atasannya yang notabene lebih dari satu bisa jadi
membingungkan

c. Struktur Organisasi Proyek
Dalam struktur ini tiap bagian dipimpin oleh Manajer proyek yang langsung
membawahi staf-staf yang menangani langsung suatu proyek.
Berikut adalah beberapa penjelasan tentang organisasi ini:
• Fokus pada pembagian berdasarkan proyek yang sedang dikerjakan
• Komunikasi di dalam proyek lebih terkendali dan fungsi pengawasan pemimpin
proyek terhadap proyeknya juga mudah
• Dibutuhkan lebih banyak SDM untuk masing-masing proyek
• Ada kemudahan dalam memasukkan konsultan luar (outsourcing) dalam
pengerjaan proyek
• Setiap karyawan dituntut untuk mempunyai rasa tanggung jawab dan inisiatif
yang tinggi
• Kurang cocok untuk organisasi yang membutuhkan banyak proses administrasi
dan birokrasi

4. Kemampuan Manajemen
Dalam menjalankan sebuah perusahaan bisnis kemampuan dalam pengelolaan
bisnis tersebut atau kemampuan mengelola sangat penting aspek ini sangat
berpengaruh terhadap kelangsungan proyek karena kelangsungan dari proyek sangat
tergantung dari keahlian manajer proyek untuk menangani aspek finansial,
perencanaan, organisational dan aspek lainnya secara sinergis dan berkesinambungan.
Setiap manajer proyek diharuskan memiliki kemampuan kepeminpinan dalam
memecahkan masalah, maupun pengambilan keputusan yang tepat yang terpenting
mampu mempengaruhi anggota organisasi.

5. Pengaruh Sosial dan Ekonomi
Pengaruh perubahan jaman dalam menggunakan teknologi tentunya sangat
berpengaruh dalam pengembangan sitem informasi manajemen proyek. Setiap
perusahaan sebaiknya memperhatikan perkembangan jaman agar nantinya tidak
tertinggal informasi untuk kesuksesan bisnis perusahaannya. Perkembangan
globalisasi serta lingkungan juga berpengaruh dalam perkembangan sistem informasi,
jadi setiap saat harus dikondisikan.

Analisis Manajemen Proyek Sistem Informasi
1. Analisis terhadap Kinerja sebuah Sistem
  Kinerja merupakan suatu kemampuan sistem yang menyelesaikan suatu tugas
dengan cepat serta sesuai dengan sasaran yang ingin dicapai. Kinerja juga dapat diukur
dari berapa jumlah produksi dan waktu yang digunakan untuk menyesuaikan
perpindahan pekerjaan (response time).
2. Analisis Informasi
Informasi adalah hal yang sangat penting, karena dengan informasi pihak
manajemen (marketing) dan user dapat menetapkan apa langkah selanjutnya yang akan
diambil. Apabila kemampuan sistem informasi baik, maka user akan mendapatkan
informasi yang akurat, tepat waktu dan relevan sesuai dengan yang diharapkan.
3. Analisis Ekonomi
Peningkatan terhadap kebutuhan ekonomis mempengaruhi pengendalian biaya
dan peningkatan manfaat. Banyak perusahaan dan manajemen mulai menerapkan
paperless system (meminimalkan penggunaan kertas) dalam rangka penghematan.
Oleh karena itu, dilihat dari penggunaan bahan kertas yang berlebihan dan biaya iklan
di media cetak untuk media publikasi, sistem ini dinilai kurang ekonomis.
4. Analisis Pengendalian
Analisis ini diperlukan untuk membandingkan sistem yang dianalisa
berdasarkan pada segi ketepatan waktu, kemudahan akses, dan ketelitian data yang
diproses.
5. Analisis Efisiensi (Efficiency)
Efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber tersebut dapat digunakan
secara optimal. Operasi pada suatu perusahaan dikatakan efisien atau tidak biasanya
didasarkan pada tugas dan tanggung jawab dalam melaksanakan kegiatan.
6. Analisis Pelayanan (Service)
Peningkatan pelayanan memperlihatkan kategori yang beragam. Proyek yang
dipilih merupakan peningkatan pelayanan yang lebih baik bagi manajemen
(marketing), user dan bagian lain yang merupakan simbol kualitas dari suatu sistem
informasi.








Konsep Manajemen Proyek Sistem Informasi Yang Baik dan Benar 
Ada 3 bagian yang menjadi konsep manajemen proyek sistem informasi, yaitu :
sumber daya manusia(SDA), transparansi dan keakuratan data  serta perangkat lunak.
Agar terwujudnya proses sistem informasi yang baik dan benar dibutuhkanya faktor
manusia yang berkualitas karena merupakan faktor penting dalam suksesnya sebuah
manajemen proyek. Pentingnya faktor manusia diwujudkan dengan terpenuhinya
standar-standar kompetensi sehingga dapat menyaring sumber daya manusia
berkualitas yang berfungsi untuk meningkatkan kesiapan organisasi perangkat lunak
(sistem informasi) dalam menyelesaikan masalah dengan melakukan kegiatan
menerima, memilih, kinerja manajemen, pelatihan, kompensasi, pengembangan karier,
organisasi dan rancangan kerja serta pengembangan tim.

1.   Sumber Daya Manusia
Agar manajemen proyek infromasi berjalan dengan baik dan benar maka
dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas oleh karena diperlukan tahapan
sebagai berikut: rekruitmen, test kemampuan , manajemen untuk kerja , pelatihan,
kompensasi , perkembangan karir, desain kerja , dan organisasi dan perkembangan tim/
kultur. Organisasi mencapai tingkat kematangan yang tinggi dalam area manajemen
manusia memiliki kemiripan yang lebih tinggi dari implementasi prak tik rekayasa
perangkat lunak yang efektif.

2. Transparansi dan keakuratan data
Agar masalah seperti ketidaksesuaian  data di lapangan dengan data yang
diberikan akan saat presentasi maka sangat diperlukannya data informasi yang
terpeinci serta akurat sehingga jika terdapat masalah ketidaksesuain data tersebut dapat
terdeteksi dengan cepat dan akurat. Tidak hanya itu tindakan  seperti pemalsuan data
dapat di minimalisir dan dapat diselesaikan secara objektifitas.




3.  Perangkat lunak 
Pengembangan perangkat lunak sangat diperlukan agar memberikan rancangan
kerja yang komperhensif. beberapa rancangan kerja yang diaplikasikan ke dalam suatu
proyek perangkat lunak, tanpa harus memperhatikan berapa ukuran file data tersebut
beserta kompleksitasnya.
Manajemen dalam sebuah organisasi itu dibagi menjadi 3 tingkatan sebagai
pembuat keputusan, yaitu : manajemen tingkat bawah (operasional), manajemen
tingkat menengah (perencanaan dan kontrol manajerial) dan manajemen tingkat
atas(strategik). Setiap level memiliki tanggung jawabnya sendiri-sendiri dan
semuanyabekerja sama dalam mencapai tujuan dan sasaran.













Kesimpulan
BAB III
PENUTUP
Hasil penelitian dari pembelajaran ini adalah untuk menentukan dampak dari
teknologi informasi manajemen proyek sistem informasi atas manajer proyek dan
manajer performa. Lebih spesifiknya, satu objektif untuk mengidentifikasi faktor
penentu utama dari manajemen proyek sistem informasi dan menentukan luasnya
sistem yang mana akan membantu manajer proyek dalam ketentukan untuk menambah
efisiensi, dan produktivitas. Objektif lainnya adalah untuk dapat lebih baik lagi dalam
mengerti kontribusi sistem untuk mencapai tujuan agar proyek menjadi sukses.
Dilihat dari hasil kesimpulan di dalam penelitian sebelumnya bahwa
manajemen proyek sistem informasi merupakan sebuah keberhasilan oleh karena itu
sistem ini harus lanjut untuk divalidasi, hasil dari penelitian memeperlihatkan bahwa
penggunaan manajemen proyek sistem informasi secara nyata berguna untuk memebri
keuntungan terhadap manajer proyek. Peningkatan efektivitas dan efisiensi dalam
tugas manajerial diamati dalam hal proyek yang lebih baik, penjadwalan, pemantauan,
dan pengaturan. Peningkatan dalam produktivitas juga diamati dalam hal pengambilan
keputusan yang tepat. Keuntungan yang didapatkan dari penggunaaan manajemen
proyek sistem informasi tidak terbatas untuk performa individu tapi juga dalam
performa proyek. Sistem ini ditemukan untuk dapat secara langsung memberi dampak
terhadap kesuksesan proyek, sama seperti kontribusi mereka untuk memperbaiki
pengaturan keuangan dan baik juga dalam memenuhi tenggang waktu proyek serta
memuaskan spesifikasi teknis. Oleh karena itu kedepannya dapat disimpulkan bahwa
manajemen proyek sistem informasi akan membuat kontribusi yang signifikan untuk
kesuksesan proyek dan harus berlanjut untuk menjadi objek dari penelitian manajemen
proyek.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2016. Informasi Manajemen Proyek. Tersedia pada:
http://www.academia.edu/15359869/SISTEM_INFORMASI_MANAJEME
N_PROYEK diakses pada: 3 Maret 2018
Raymond. L, F. Bergeron. 2008. International Journal of Project Management 26
213–220
Tantra, Rudy. 2012, ManajemenProyek Sistem Informasi. Andi Offset Yogyakarta














LAMPIRAN
Tugas ini dikerjakan bersama anggota kelompok dengan pembagian tugas
sebagai berikut:
Kadek Indra Bayu Mahottama (1705552004)
 Kesimpulan
 Faktor-faktor yang mempengaruhi Manajemen Proyek Sistem Informasi
Made Alam Kamajana (1705552023)
 Pengertian Manajemen Proyek Sistem Informasi
 Tujuan
Gerald Yosua (1705552025)
 Konsep Manajemen Proyek Sistem Informasi Yang Baik dan Benar
 Analisis Manajemen Proyek Sistem Informasi
I Made Ekananda Govinda (1705552029)
 Latar Belakang
 Metode Manajemen Proyek Sistem Informasi
 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cybercrime

JARINGAN KOMPUTER DAN ORGANISASI

Sosial Media